Arti Sebuah Kejujuran
Ada banyak komponen penting dalam menjalin dan menjaga sebuah hubungan.. 5 diantaranya yg menurut gue paling penting adalah:
1. Kasih sayang
2. Kesetiaan
3. Kepercayaan
4. Kejujuran
5. Komunikasi
Dan sabtu kemarin, gue ngerasa komponen nomor 4 itu hilang.. buat gue itu sakit.. gue kecewa.. selama ini gue selalu jujur sama dia, gue ga pernah bohong.. apa pun yg gue kerjain dia selalu tau bahkan tanpa harus dia tanya terlebih dahulu gue selalu cerita.. Seperti ketika gue buka puasa bareng angkatan gue, dimana gue dan dia sama2 tau, klo pernah ada orang yg gue suka ikut hadir di sana.. dan apa yg gue lakuin di sana itu, gue ceritain supaya dia tau.. sms-sms dari orang yg pernah deket sama gue, dia selalu baca *gue ga pernah ngapus dr inbox gue* sampai apa reply gue ke orang itu dia juga tau.. sms-sms nge-flirt dr orang lain ke gue yg ga pernah gue bales dia juga tau.. sebelum gue ngapus, gue selalu pengen dia liat dulu.. biar dia bisa tau, dan bisa percaya sama gue.. karena gue segitu percayanya sama dia..
Tapi kmrn, gue nemuin fakta masalah yg seharusnya udah selesai dr sejak awal bulan kemarin.. masalah yg dipicu sejak sebulan lalu.. dan dia bohong sama gue.. gue ga bisa nerima klo gue dibohongin untuk alasan apa pun.. klo emang takut gue jadi tambah marah.. justru itu salah besar.. harusnya dia berani menghadapi konsekuensi apa yg bakal terjadi klo dia ngelakuin hal yg salah dan ga pada jalurnya..
Ternyata insting dan perasaan gue emang kuat.. klo hati gue gelisah dan ga tenang.. gue tau klo emang ada sesuatu yg ga beres.. dan dugaan2 yg muncul di kepala gue ternyata emang bener kan.. itu bukan sekedar gue cewe paranoid yg posesif sama cowo nya.. Dan mungkin klo kamu inget, kamu pernah ngucap sumpah untuk dugaan2 aku itu.. ya ampun sayang, kamu dah bawa2 sumpah dan padahal kamu emang ga jujur sama aku..
Ketika dah ketahuan bohong pun, knp masih bohong juga.. gue sangat kecewa..
Tapi, di balik kekecewaan itu, gue masih punya rasa sayang yg cukup besar ke dia.. dan mungkin sampai saat ini rasa sayang itu masih bisa cover masalah2 yg ada.. meski jujur, rasa percaya gue bener2 ga sebesar dulu lagi.. dan gue harap.. pleasee.. jangan salahin gue untuk hal itu..
gue ga ingin menjadikan ini suatu masalah baru, gue cuma mau dia tau klo kejujuran itu sangat penting.. dan dari kejujuran itulah rasa percaya bisa tumbuh..
Tolong buat gue percaya lagi..
0
0
0
0
CD Player
Senin, 16 Februari 2009
Compact Disc player
CD, DVD and SACD player
A Compact Disc player (often written as compact disc player), or CD player, is an electronic device that plays audio Compact Discs. CD players are often installed into home stereo systems, car audio systems, and personal computers. They also manufactured as portable devices. Modern units support other formats in addition to CDs, such as DVDs, CD-ROMs with audio files and video CDs. DJs often use players with an adjustable playback sampling rate to alter the pitch of the music programme. Many modern CD players also play MP3 CDs. CD playback functionality is available on all modern CD-ROM/DVD-ROM drive equipped computers as well as on DVD players and CD-ROM/DVD-ROM based game consoles.
Physical description
A 1980s era Denon CD deck.
Many CD players are contained in a plastic and steel casing which also houses the electrical system and the user interface.
The housing of a portable CD player also contains ports used to connect the player to a powered or unpowered speaker, headphones and/or a power system (see electrical wiring in the United States or in the UK). A portable CD player generally contains an internal power source in the form of batteries.
The housing of a stand-alone CD player contains speakers and perhaps a radio and/or tape deck. CD players used in component audio systems contain a power source, the user interface, and numerous ports to connect the player to the various parts of an audio system.
Tray Design Evolution
Tray Loading
Sony released the world's first CD Player called the CDP-101[1] in 1982 utilising a slide-out tray design for the CD. As it was easy to use and manufacture, most CD player tray designs had followed this style of tray ever since. However there have been some notable exceptions.
Vertical Loading
During the launch of the first prototype CD player 'Goronta'[2] by Sony at the Japanese Audio Fair in 1982, Sony showcased the vertical loading design of the CD player. Although the prototype's design was never really put into actual production, it was for a time adopted for production by a number of early Japanese CD player manufacturers including Alpine/Luxman, Matsushita under the Technics brand, Kenwood and Toshiba/Aurex. For the early vertical loading players, Alpine sourced their AD-7100 player designs for Luxman[3], Kenwood and Toshiba (using their Aurex brand). Kenwood added their 'Sigma Drive' outputs to this design as a modification. A picture of this early design can be seen on the Panasonic website.[4]
CD, DVD and SACD player
A Compact Disc player (often written as compact disc player), or CD player, is an electronic device that plays audio Compact Discs. CD players are often installed into home stereo systems, car audio systems, and personal computers. They also manufactured as portable devices. Modern units support other formats in addition to CDs, such as DVDs, CD-ROMs with audio files and video CDs. DJs often use players with an adjustable playback sampling rate to alter the pitch of the music programme. Many modern CD players also play MP3 CDs. CD playback functionality is available on all modern CD-ROM/DVD-ROM drive equipped computers as well as on DVD players and CD-ROM/DVD-ROM based game consoles.
Physical description
A 1980s era Denon CD deck.
Many CD players are contained in a plastic and steel casing which also houses the electrical system and the user interface.
The housing of a portable CD player also contains ports used to connect the player to a powered or unpowered speaker, headphones and/or a power system (see electrical wiring in the United States or in the UK). A portable CD player generally contains an internal power source in the form of batteries.
The housing of a stand-alone CD player contains speakers and perhaps a radio and/or tape deck. CD players used in component audio systems contain a power source, the user interface, and numerous ports to connect the player to the various parts of an audio system.
Tray Design Evolution
Tray Loading
Sony released the world's first CD Player called the CDP-101[1] in 1982 utilising a slide-out tray design for the CD. As it was easy to use and manufacture, most CD player tray designs had followed this style of tray ever since. However there have been some notable exceptions.
Vertical Loading
During the launch of the first prototype CD player 'Goronta'[2] by Sony at the Japanese Audio Fair in 1982, Sony showcased the vertical loading design of the CD player. Although the prototype's design was never really put into actual production, it was for a time adopted for production by a number of early Japanese CD player manufacturers including Alpine/Luxman, Matsushita under the Technics brand, Kenwood and Toshiba/Aurex. For the early vertical loading players, Alpine sourced their AD-7100 player designs for Luxman[3], Kenwood and Toshiba (using their Aurex brand). Kenwood added their 'Sigma Drive' outputs to this design as a modification. A picture of this early design can be seen on the Panasonic website.[4]
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Daftar isi[sembunyikan]
1 Cara kerja semikonduktor
2 Cara kerja transistor
3 Jenis-jenis transistor
3.1 BJT
3.2 FET
4 Referensi
//
[sunting] Cara kerja semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Daftar isi[sembunyikan]
1 Cara kerja semikonduktor
2 Cara kerja transistor
3 Jenis-jenis transistor
3.1 BJT
3.2 FET
4 Referensi
//
[sunting] Cara kerja semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Langganan:
Postingan (Atom)